BERITA

04 Jan
Awesome Image

DI HARI AMAL BAKTI KEMENAG RI KE-76 : Dua Dosen UIN IB Padang Raih Gelar Profesor

Dua Dosen UIN IB Padang Raih Gelar Profesor
Padang,--Syari’ah

Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang memperoleh kado istimewa di hari jadi Amal Bakti Kementerian Agama (HAB-Kemenag) ke- 76 tahun, yang diperingati secara serentak di seluruh wilayah negara Republik Indonesia, tepatnya Senin, tanggal 3 Januari 2022.

Khusus untuk jajaran UIN Imam Bonjol Padang peringatan HAB ditandai dengan upacara bendera melibatkan segenap civitas akademika,  bertempat di halaman parkir kampus Jl. Mahmud Yunus, Lubuk Lintah Padang. Bertindak sebagai Pembina upacara Rektor Prof. Dr. Martin Kustati, M.Pd.

Dalam amanat singkatnya Rektor menyebutkan, bahwa, kita patut bersyukur, karena dua tenaga pendidik (dosen) di lingkungan UIN Imam Bonjol Padang, seperti Prof. Dr. Salma, M.Ag, (dosen Hukum Islam Fakultas Syari’ah) dan Prof. Dr. Taufiqurrahman, M.Ag, M.Hum, (dosen Fakultas Ushuluddin & Studi Agama), ditetapkan sebagai guru besar pertama oleh Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qaumas, tertanggal 31 Desember 2021.

Secara simbolis pengukuhan dan penyerahan Surat Keputusan (SK) dua orang kita asal UIN IB Padang ini sebagai Profesor/Guru Besar berlangsung di Jakarta bersama 13 orang Profesor di lingkungan Perguruan Tinggi Ke-agamaan Islam Negeri (PTKIN) di beberapa wilayah di Indonesia. Ucapan selamat dan sukses pantas kita berikan kepada putra dan putri terbaik kit aitu. Dan bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diperolehnya. Langsung atau tidak langsung ini semua jelas mempengaruhi proses tridharma perguruan tinggi kita di masa datang.

“Prof. Dr. Taufiqurrahman, M.Ag, M.Hum dan Prof. Dr. Salma, M.Ag adalah teman sejawat kita dan telah mencapai gelar pendidikan tertinggi di dunia akademik. “Tentunya, tidak mudah untuk meraih prestasi itu. Banyak dibutuhkan pengorbanan, jerih payah, dan pikiran untuk sampai ke tahta tersebut. Tapi secara bertahap proses yang dijalani oleh dua dosen terbaik kita sampai pada puncak karir akademiknya telah terwujud. Sekaligus ini semua tentunya, harus menjadi pelecut bagi dosen-dosen lainnya yang juga tengah berjuang meraih guru besar dan bagi yang belum untuk sesegeranya mengikuti proses yang telah di rintis oleh kawan kita itu, “ajak Rektor.

Dekan Fakultas Syari’ah Dr. Ikhwan saat dihubungi wartawan di ruang kerjanya, Selasa, (4/1), menyebutkan bahwa Prof. Dr. Salma, M.Ag, telah mampu mewujudkan prestasinya di jalur akademik. “Tentunya ilmu dan gelar professor yang diperolehnya itu bisa memberikan manfaat bagi dunia pendidikan tinggi khususnya di UIN Imam Bonjol Padang, serta agama, bangsa dan negara. Sekaligus ini semua akan menumbuhkan harapan dan semangat dosen lainnya lebih memacu diri lagi mengikuti dosen senior kit aitu. 

“Prof. Salma yang saya kenal dalam karirnya akademiknya memang tidak diragukan lagi. Orang berpikir saat bertindak selalu dengan data dan berbicara dengan realitas. Maka tidak mengherankan beliau di kalangan Fakultas Syari’ah selalu menjadi sumber inspirator. Beranjak dari sikap itu, tentunya kita berharap pada beliau untuk menununtun rekan-rekan kerjanya yang yunior mentransfer ke-ilmuannya sesuai dengan bidangnya,’’harap Ikhwan.

Kisah dibalik gelar Profesor/guru Besar yang diraih ini, sebut Salma, di ruang dosen kepada wartawan, Selasa, (4/1),   menyebutkan, saya adalah Wanita yang dilahirkan dari pasangan H. Zulkarnain (alm) dengan Hj. Ermi Kahan, di Payakumbuh Tanggal, 10 April 1970 dan  dikaruniai dua orang anak bernama Aisy Rafiqa Nafsa dan Aihaf Nathiqa Zihnan dari hasil perkawinan saya dengan suami saya Drs. Alparis beberapa waktu lalu.

“Predikat tertinggi di bidang akademik yang saya raih ini memang, karunia dari Allah swt yang selalu menununtun saya untuk terus beribadah sambil bekerja sebagai dosen di Fakultas Syari’ah UIN Imam Bonjol Padang. Setapak demi setapak langkah kaki saya gerakkan dan tangan saya ayunkan sesuai dengan iramanya. Tidak hanya itu, proses belajar mengajar, melakukan penelitian dan pengabdian sesuai dengan tugas di kampus, terus saya kerjakan. Karena ini adalah cita-cita saya sejak dulu saat mengecap pendidikan formal mulai dari SD, MTsN, MAN dan tingkat sarjana.

Saya orangnya hobi membaca dan menulis karya ilmiah. Malah suka mengoleksi perangko bekas (used stamps) dari seluruh dunia dan juga senang mengoleksi uang kertas dan coin juga dari berbagai negara di dunia. “Tabiat dan kebiasaan membaca dan menulis saking sudah mandarah daging maka, saya pun akhirnya selalu menulis di berbagai Jurnal di Indonesia (nasional) hingga jurnal internasional dan sekaligus juga sebagai narasumber dan pemakalah ilmiah.

Sebagai dosen, karya ilmiah saya telah dimuat diberbagai jurnal diantaranya  berjudul “Jihad Kemanusiaan Totalitas Muhammadiyah Melawan Pandemi Covid-19 (studia Islamika Indexed by Scopus) terbitan UIN Jakarta. Termasuk juga saya juga melakukan pengadian akademik dan non akademik, misalnya sebagai reviewer penelitian yang ditetapkan oleh Kemenag sampai sekarang. Kebiasaan ini tentunya akan saya terapkan kepada kawan-kawan di lingkungan UIN Imam Padang umumnya dan Fakultas Syari’ah khususnya. Karena inilah salah satu cara mengajak dosen itu untuk menghasilkan karya ilmiahnya sebagai bahan kajian bagi mahasiswa yang sedang kuliah perguruan tinggi kit aini,’’sebut Prof. Salma.  (nal)

Tek foto

DUA PROFESOR—Dua guru besar atau Profesor UIN IB Padang, masing-masing Prof. Dr. Salma, M.Ag (kanan) dan Prof. Dr. Taufiqurrahman, M.Ag, M.Hum, memperlihatkan SKnya usai di kukuhkan sebagai  Profesor/Guru Besar, oleh Menteri Agama RI,   Yaqut Cholil Qaumas, usai peringatan HAB Kemenag, Senin, 3 Januari 2022. oDokumen Pribadi

Comments

Tinggalkan komentar

Kontak Kami